Maswaris.com sangat menghargai sebuah karya. Kami mengijinkan untuk meng-copy paste artikel di blog ini, dengan syarat HARUS mencantumkan sumber url-halamannya dan ditulis dengan gaya bahasa Anda sendiri.


Home » » BEKERJA TANPA EMPEDU

BEKERJA TANPA EMPEDU


Semangat pagi rekan sejawat maswaris.com. Sukses bro ? Luar biasa !

Pagi ini saya lanjutkan tentang penyakit empedu. Telah saya bahas secara singkat bagaimana hidup saya setelah dioperasi besar mengangkat kantung empedu dalam tulisan sebelumnya: HIDUP TANPA EMPEDU.

Bahwa pada diri saya sering timbul mendadak, biasanya pada malam hari, yang disebut “colic” dan  berupa :
- Nyeri diperut kanan atas, makin lama makin parah, berlangsung beberapa jam.Nyeri di punggung antara dua tulang belikat.
- Nyeri di bahu kanan.
- Nyeri di daerah lambung, sehingga sering diduga sakit maag.
- Mual dan muntah.Kembung, bersendawa terus.
- Terjadi radang kantong empedu (Cholecystitis), akan disertai demam dan menggigil.
- Mata dan kulit menjadi kuning serta tinja yang berwarna abu-abu.

Rekan sejawat maswaris.com, Pada diri saya telah terjadi Komplikasi antara lain, infeksi kantong empedu (choloecystitis), radang liver dan radang kelenjar pankreas akibat sumbatan saluran empedu yang berkepanjangan. Tindakan pembedahan (cholecystectomy) adalah pilihan terbaik untuk batu empedu yang telah menimbulkan gangguan. 

Tindakan pembuangan kantong empedu tidak mengganggu proses pencernaan dan penyerapan, hanya saja karena cairan empedu yang dibuat liver tidak ditampung lagi dan langsung dicurahkan ke dalam usus halus, maka saya mudah terserang diare.

Lalu bagaimana aktifitas saya dalam bekerja tanpa kantung empedu?

Kurun waktu Mei 2011 - Agustus 2013 adalah masa tersibuk saya dalam bekerja. Tak terasa dalam 2 tahun saya bekerja full time sebagai kuasa hukum 18 perkara sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi.
Dalam menjalankan pekerjaan, saya tidak mau mengeluh kepada rekan sejawat tentang kondisi badan saya. Saya melakukannya secara wajar sebagaimana layaknya ketika saya masih sehat sebelumnya.
Waris
Tak jarang saya secara intensif bekerja marathon 24 jam. Sungguh saya sangat passion dengan pekerjaan ini. Sering sekali saya bekerja hingga subuh untuk mempersiapkan alat bukti dan saksi2 untuk sidang esok paginya. Persoalan makan, saya tidak mau manja minta disediakan menu tersendiri. Saya makan apa yang tersedia. Namun untuk makan lemak tinggi saya tegas mengatakan "no".

Pekerjaan sebagai lawyer adalah masa depan saya untuk membiayai kebaikan2 dalam hidup saya. Totalitas dalam pekerjaan adalah gaya saya dalam bekerja. Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Kerja total tanpa memperdulikan berapa bayarannya. Saya sangat loyal dan pantang mendua. Saya tidak tahu apakah sikap saya ini termasuk profesional atau tidak, menurut aturan baku. Yang saya tau adalah saya bersedia menjalankan pekerjaan sekeras-kerasnya, sebaik-baiknya, tanpa memperhitungkan untung ruginya buat tubuh saya. Saya bersedia berkorban demi kebaikan kantor tempat saya bekerja. Kata orang tua, jer besuki mowo beo.

Dalam bekerja saya sering lupa kalau saya sudah tidak punya kantung empedu. Saya sering lupa bahwa Cairan Empedu  diproduksi oleh Liver [hati] dan digunakan untuk memroses makanan, lemak dan nutrisi lainnya. Cairan empedu ini diproduksi secara kontinu oleh Liver dan bila saya makan maka cairan empedu akan masuk kedalam usus untuk dipakai disana dan bila sedang tidak diperlukan atau bila ada kelebihan supply maka akan disimpan didalam kantong empedu. Lalu kemana larinya ketika saat ini saya tak punya kantung empedu?

Menurut beberapa sumber yang saya baca, system pencernaan  akan sangat terganggu karena badan tidak dapat menyimpan cairan empedu lagi dan akhirnya saya kekurangan zat [empedu] yang dibutuhkan untuk memroses makanan yang saya makan.

Kini tidak ada lagi tempat menyimpan cairan ini, walaupun liver  secara terus menerus menghasilkan cairan empedu. Cairan ini akan terbuang langsung ke usus dan mayoritas akan dibuang oleh tubuh. Ini dapat menimbulkan obesitas, gangguan jantung, liver dan metabolisme tubuh secara keseluruhan.

Dokter internis  memberi saran untuk tidak memakan terlalu banyak lemak [karena cairan empedu saya sedikit dan lemak tidak dapat diproses dengan baik]. Akhirnya saya kekurangan lemak. Itu bukan berarti say akan menjadi kurus, tetapi seluruh metabolisme yang menggunakan lemak, termasuk cholesterol untuk kerja otak saya akan berkurang dan saya menjadi tidak sehat.

Walhasil: sekeras-kerasnya saya bekerja dan meskipun saya tidak memperdulilkan kondisi tubuh, akhirnya tubuh saya 'menjerit' kesakitan. Mula2 migren berkepanjangan, lalu sering diare setiap pagi, perut kembung penuh gas, sering berdahak dan mengeluarkan bunyi yang mengganggu pada saat makan,  tubuh menjadi gendut tidak proporsional dan keras, lalu leher mudah kaku dan mudah masuk angin, saya menjadi orang yang mudah lelah tanpa sebab. Pastinya disebabkan oleh kondisi lever saya yang sudah tidak prima.
Tentu saja saya tidak mau terlihat "cengeng" meratapi kondisi tubuh yang jauh dari kata prima. Saya tidak mau terlihat oleh rekan sejawat sebagai pekerja yang loyo.  Makanya saya menutupi dengan mengkonsumsi multi vitamin dan selalu sedia minyak gosok aroma terapi. (Kayak sudah tua renta aja. Hehehe..).

Rekan sejawat maswaris.com, Untuk urusan olah raga, saya hanya sanggub bersepeda setiap minggu pagi selama 2 jam. Itupun lebih banyak rekreatif daripada olahraganya.

Hingga akhirnya pada bulan Juni 2013, pada saat menangani perkara sengketa pilgub Bali, terjadi serangan mendadak pada tulang belakang saya. Rasanya sakit luar biasa hingga saya tak bisa bergerak beberapa hari.
Selama beberapa minggu saya harus menjalani fisioterapi untuk memulihkan gejala sakit pada tulang belakang. Segala cara saya bersedia menjalani pengobatan yang dianjurkan untuk memulihkan kondisi tubuh saya, berapapun biayanya. Meskipun melebih pendapatan saya selama 3 bulan bekerja keras.

Dalam kondisi itu, dokter sudah mewajibkan saya istirahat total dan melarang bekerja selama masa pemulihan beberapa minggu. Oleh sebab itu saya berharap pengertian pimpinan atas kondisi saya ini. Sayapun sering ijin tidak bisa menangani beberapa pekerjaan. Sungguh kondisi yang diluar kemampuan saya.
Hingga akhirnya saya terpaksa menerima kenyataan bahwa berlaku hukum "no work no pay". Tidak bekerja tidak ada pendapatan. Tidak ada gaji, tidak ada pembiayaan, tiada THR, tiada tunjangan, tiada penghormatan, tiada toleransi, tiada rekomendasi. Kesalahan seluruhnya harus diletakkan pada diri saya.
Ada satu penggal kalimat yang tidak bisa saya lupakan sampai kapanpun; "...merekrut Anda untuk mengurangi beban kantor. Bukan sebaliknya."

Sungguh kalimat tajam yang meluluh lantakkan semangat kerja saya yang pernah menggelora. Ternyata kondisi saya telah membuat menjadi beban.

Apakah saya putus asa? Tentu saja tidak. Rasa kecewa yang mendalam membuat saya harus segera move on.

Sejak 22 Agustus 2013 saya sudah tidak lagi bekerja. Untuk sementara saya tersendat tidak bisa membiayai kebaikan.

Tapi otak saya tidak boleh berhenti bekerja. Saya harus memikirkan cara bekerja yang sistemik. Saya harus membangun sebuah sistem bekerja yang efektif, efisien, berkah, mulia, halal dan amanah dan Insya Allah berlimpah.

Rekan sejawat maswaris.com, Saya sedang membuat resolusi tentang hidup saya. Sudah saatnya saya membangun cara kerja yang hasilnya sangat luar biasa tanpa harus menyakiti badan saya. Masa depan saya tidak boleh bergantung pada kondisi fisik. Saya harus "tau diri" bahwa saya sudah tidak punya kantung empedu. Tapi masa depan saya harus tetap cemerlang meskipun demikian adanya.

Bersambung....

MASA DEPAN TANPA EMPEDU

Terima kasih bro, sudah mampir.

Salam Sukses Luar Biasa.
maswaris.com.

Baca juga artikel terkait.
SHARE

About Waris