Rekan sejawat maswaris.com, Masih ingat permainan bocah yang bernama "Petak Umpet?" Barangkali Anda dan saya sama-sama pernah merasakan permainan ini saat masa kanmak-kanak. Bahkan saya sering lihat anak sayapun memainkan permainan ini bersama temannya. Tentu saja ada perubahan cara bermainnya.
Yang ingin saya bicarakan saat ini bukan tentang cara bermainnya. Tetapi tentang hitungan yang digunakan ketika memberi waktu. Biasanya yang menjaga benteng, menutup matanya sambil menghitung angka 1 sampai dengan angka 10, agar pihak yang lain punya waktu untuk bersembunyi.
Uniknya, menghitung angka 1 sampai 10, bukan dengan ucapan "satu, dua, tiga, empat..." tapi dengan menyebut 1 suku kata terakhir dari angka tersebut, yaitu "tu, wa, ga, pat..." Ingat khan?
Kelihatannya permainan sepele. Tapi tahukah Anda, cara itulah yang menginspirasikan saya untuk saya gunakan sebagai cara saya menghafal angka.
Terus terang saja, soal hafalan, saya termasuk orang yang punya kesulitan untuk menghafal dengan cepat. Apalagi harus menghafal angka dan nama orang. Jadi sering sekali saya mengalami kesulitan untuk mengingat nama orang yang baru saya kenal dan nomor kontak yang bisa dihubunginya.
Rekan sejawat maswaris.com, Sejak sekolah tingkat SMP, saya punya kebiasaan menghafal angka dengan menggunakan metode permainan petak umpet tadi. Metode Tu Wa Ga Pat. Jadi saya sejak awal mengingat angka dengan sebutan suku kata terakhir.
0 = o (nol)
1 = tu (satu)
2 = wa (dua)
3 = ga (tiga)
4 = pat (empat)
5 = ma (lima)
6 = nem (enam/enem)
7 = ju (tujuh)
8 = pan (delapan)
9 = lan (sembilan)
10 = luh (sepuluh)
11 = las (sebelas)
12 = walas (dua belas)
17 = julas (tujuh belas)
20 = waluh (dua puluh)
50 = maluh (lima puluh)
76 = junem (tujuh enem)
100 = tus (seratus)
300 = gatus (tiga ratus)
1.000 = bu (seribu)
6.000 = nembu (enam ribu)
7.328 = jugawapan (tujuh tiga dua delapan) bukan "jubu gatus wapan"
dan seterusnya
Misalnya, saat saya harus menghafal nomor kendaraan 7832. Saya tidak menyebut angka 7832 dengan "tujuh delapan tiga dua", tapi cukup dengan sebutan "jupan gawa". Misalnya lagi saya harus menghafal no HP teman yang bernama Amir, 0822 4365 879 maka saya mengingatnya dengan sebutan "Amir opanwawa patganema panjulan". Atau lagi, saya harus menghafal pasal 378 KUHP tentang penipuan, maka yang saya ingat dengan sebutan "tipu gajupan". Aneh ya? Hehehe..
Tapi begitulah kebiasaan saya mengingat angka. Mengubah hal yang sulit menjadi terasa lebih mudah. Setidaknya saya lebih senang mencari cara yang bisa memudahkan hidup saya dan orang lain. Bagaimana dengan Anda ??***
Terima kasih bro, sudah mampir.
Salam Sukses Luar Biasa.
maswaris.com.
follow on twitt @MasWaris